Sabtu, 29 Mei 2010

niat hidup

Sesungguhnya hidup cuma bernilai ibadah, kalau kita meniatkannya. Bukankah ada orang yang tidak berniat hidup (misalnya mereka yang bunuh diri?). Niat hidup yang sah haruslah sesuai dengan tujuan hidup yang sah, yakni tujuan Allah menciptakan manusia: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56).

Menyembah yang dimaksud di sini adalah tunduk pada segala ketentuan Allah, baik yang tersurat (qur'aniyah - yakni syari'at Islam), maupun yang tersirat di alam (kauniyah - yakni hukum-hukum alam). Tunduk pada ketentuan qur'aniyah, berarti menjadikan syari'at Islam sebagai referensi perbuatannya, menimbang apa yang akan dikerjakan bukan semata-mata dari segi kegunaan praktisnya, tapi terutama dari segi halal-haramnya. Dan tunduk pada ketentuan kauniyah, berarti menggunakan asas-asas ilmiah dalam mencapai sesuatu, misalnya bahwa emas tidak turun dari langit, namun harus dicari dengan kerja keras; kemerdekaan harus diperjuangkan, dan tak akan datang otomatis hanya dengan doa..

Niat hidup sebagai "abdullah" ini adalah niat jangka panjang, yang harus menemani kita sepanjang hidup. Tentu saja seorang muslim diijinkan untuk juga memiliki niat jangka pendek, misalnya niat belajar untuk lulus sekolah, niat bekerja untuk mencari nafkah, niat menikah untuk mendapatkan keluarga bahagai. Namun andaikata niat jangka pendek ini tidak tercapai, insya Allah dia tetap akan mendapatkan apa yang diniatkan jangka panjang dalam hidupnya, yakni ridha Allah.

Sesungguhnya Allah memberikan surga kepada orang yang beriman dan beramal shaleh, bukanlah sebagai imbalan atas amal shaleh tersebut, tapi semata-mata karena sifat Rahman dan Rahiemnya, dan bahwa dia ridha atas apa yang telah kita amalkan. Sebaliknya, kita meniatkan amalan kita untuk mencari ridha-Nya, untuk mensyukuri karunia-Nya yang tidak terhitung, baik berupa oksigen, bumi, organ tubuh yang gratis, dsb. Inilah amalan orang yang berjiwa merdeka, dan bukan amalan orang berjiwa pedagang (beramal karena mengharap imbalan) atau amalan orang berjiwa budak (beramal karena takut hukuman).

Wallahu 'alam bis shawab.

Tidak ada komentar: