Rabu, 15 September 2010

shalat tasbih

assaLamu'aLaikum warohmatuLLahi ta'aLa wabarokatuh,,,



“Aku bersaksi tidak ada tuhan yang haq melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.”



shalat tasbih.



shalat tasbih ialah shalat sunnat empat raka'at dalam rangka agar supaya dosa-dosa kita yang terdahuluatau yang akan datang, yang terlihat maupun tidak terlihat, yang maupun yang tidak di sengaja dapat di ampuni oleh Allah subhanahu wa ta'ala.



shalat tasbih ini kalau bisa di kerjakan setiap malam, kalau tidak bisa seminggu sekali, sebulan sekali atau setahun sekali. Jika seandainya setahun sekali tidak dapat mengerjakannya, setidak-tidaknya (dan ini yang paling terakhir) yaitu sekali seumur hidup.



shalat ini di namakan shalat tasbih,karna di dalam shalat ini terdapat bacaan tasbih sebanyak 300 kali dalam 4 raka'at, dalam satu raka'at ada 75 bacaan tasbih. jadi dalam 4 raka'at terdapat 300 bacaan tasbih.



jika shalat tasbih itu di kerjakan pada siang hari, hendaklah 4 raka'at itu satu salam. Dan jika dikerjakan pada malam hari, hendaklah 4 raka'at itu dijadikan dua salam.



cara mengerjakan shalat tasbih



1. berdiri tegak dengan menghadap ke kiblat , sambil berniat dalam hati untuk mengerjakan shalat tasbih.

adapun lafadz niat shalat tasbih ialah :

"Ushallii sunnat tasbihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa".

Artinya: “Aku niat shalat sunat tasbih dua rakaat, karena Allah.”



2. setelah niat, lalu takbir dan membaca do'a iftitah, setelah itu membaca surat Al Fatihah di lanjutkan dengan membaca surat-surat Al Qur'an, dan sebelum melakukan ruku' bacalah tasbih sebanyak 15 kali.

"Subhaanallaahi wal hamdulillaahi walaa ilaaha illaallaahu wallaahu akbar, walaa haulah walaa quwwata illaabil laahil 'aliyyil 'adhiim"

Artinya: " Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, dan Allah itu Maha Besar, tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung".



3. kemudian ruku', dan setelah membaca tasbih ruku' lalu membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 kali, lalu i'tidal.



4. sesudah selesai tahmid i'tidal, lalu membaca tasbih seperti di atas sebanyak10kali, lalu sujud.



5. Waktu sujud, sesudah membaca tahmid sujud , lalu membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 kali lalu duduk di antara dua sujud.



6. setelah membaca do'a duduk di antara dua sujud , lalu membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 kali, lalu sujud kedua.



7. dalam sujud kedua ini, setelah selesai membaca tasbih seperti di atas 10 kali. dengan demikian dalam satu raka'at kita mengumpulkan bacaan tasbih 75 kali.



adapun Perbedaan pendapat dari para ulama

Para ulama berbeda pendapat mengenai shalat tasbih, berikut adalah beberapa pendapat mereka :

■Pertama: Sholat tashbih adalah mustahabbah (sunnah).
Pendapat ini dikemukakan oleh sebagian ulama penganut Mazhab Syafi'i. Hadits Rasulullah SAW kepada pamannya Abbas bin Abdul Muthallib yang berbunyi:

"Wahai Abbas pamanku, Aku ingin memberikan padamu, aku benar-benar mencintaimu, aku ingin engkau melakukan -sepuluh sifat- jika engkau melakukannya Allah akan mengampuni dosamu, baik yang pertama dan terakhir, yang terdahulu dan yang baru, yang tidak sengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan. Sepuluh sifat adalah: Engkau melaksankan shalat empat rakaat; engkau baca dalam setiap rakaat Al-Fatihah dan surat, apabila engkau selesai membacanya di rakaat pertama dan engkau masih berdiri, mka ucapkanlah: Subhanallah Walhamdulillah Walaa Ilaaha Ilallah Wallahu Akbar 15 kali, Kemudian ruku'lah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sedang ruku, kemudian sujudlah dan bacalah do'a tersebut 10 kali ketika sujud, kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali kemudian sujudlah dan bacalah 10 kali kemudian bangkitlah dari sujud dan bacalah 10 kali. Itulah 75 kali dalam setiap rakaat, dan lakukanlah hal tersebut pada empat rakaat. Jika engkau sanggup untuk melakukannya satu kali dalam setiap hari, maka lakukanlah, jika tidak, maka lakukanlah satu kali seminggu, jika tidak maka lakukanlah sebulan sekali, jika tidak maka lakukanlah sekali dalam setahun dan jika tidak maka lakukanlah sekali dalam seumur hidupmu" (HR Abu Daud 2/67-68)

Ibnu Ma'in. An-Nasaiy berkata: Ia tidak apa-apa. Az-Zarkasyi berpendapat: "Hadis shahih dan bukan dhaif". Ibnu As-Sholah: "Haditsnya adalah Hasan"

■Kedua: Sholat tasbih boleh dilaksanakan (boleh tapi tidak disunnahkan).
Pendapat ini dikemukakan oleh ulama penganut Mazhab Hambali. Mereka berkata: "Tidak ada hadits yang tsabit (kuat) dan sholat tersebut termasuk Fadhoilul A'maal, maka cukup berlandaskan hadits dhaif."

Ibnu Qudamah berkata: "Jika ada orang yang melakukannya maka hal tersebut tidak mengapa, karena shalat nawafil dan Fadhoilul A'maal tidak disyaratkan harus dengan berlandaskan hadits shahih" (Al-Mughny 2/123)

■Ketiga: Sholat tersebut tidak disyariatkan.
Imam Nawawi dalam Al-Majmu' berkata: "Perlu diteliti kembali tentang kesunahan pelaksanaan sholat tasbih karena haditsnya dhoif, dan adanya perubahan susunan shalat dalam shalat tasbih yang berbeda dengan shalat biasa. Dan hal tersebut hendaklah tidak dilakukan kalau tidak ada hadits yang menjelaskannya. Dan hadits yang menjelaskan shalat tasbih tidak kuat".

Ibnu Qudamah menukil riwayat dari Imam Ahmad bahwa tidak ada hadis shahih yang menjelaskan hal tersebut. Ibnuljauzi mengatakan bahwa hadits-hadits yang berkaitan dengan shalat tasbih termasuk maudhu`. Ibnu Hajar berkata dalam At-Talkhis bahwa yang benar adalah seluruh riwayat hadits adalah dhaif meskipun hadits Ibnu Abbas mendekati syarat hasan, akan tetapi hadits itu syadz karena hanya diriwayatkan oleh satu orang rawi dan tidak ada hadits lain yang menguatkannya. Dan juga shalat tasbih berbeda gerakannya dengan shalat-shalat yang lain.

Dalam kitab-kitab fiqih mazhab Hanafiyah dan Malikiyah tidak pernah disebutkan perihal shalat tasbih ini kecuali dalam Talkhis Al-Habir dari Ibnul Arabi bahwa beliau berpendapat tidak ada hadits shahih maupun hasan yang menjelaskan tentang shalat tasbih ini.

drakuLa itu bukan setan ia adalah panglima

Sedikit demi sedikit, kebenaran akan terkuak dan Islam akan kembali berjaya di muka bumi ini

Allahu Akbar.. !!!

Membongkar Sebuah Kebohongan & PENDUSTAAN

Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau filem Rambo merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin dikaburkan lewat filem-filem seperti Dracula’s Daughter (1936), Son of Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)­yang dibuat ulang pada tahun 1979­dan film-film sejenis yang terus-menerus diproduksi.

Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?

Dalam buku berjudul “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia, keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman ­sebagai wakil Islam­ dan Kerajaan Honggaria ­sebagai wakil Kristian ­semakin panas. Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan wilayah-wilayah yang boleh dikuasai, baik yang berada di Eropa mahu pun Asia. Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel­ benteng Kristian ­ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima pasukan Salib. Dalam perang inilah Dracula banyak melakukan pembantain terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh dengan berbagai cara­ yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat biadab­ iaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat kejam, iaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesar lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang telah ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut, kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

“Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan indah dan manis yang pernah mereka alami.”

Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi sebagai berikut:

“Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal.”

Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam tidak boleh dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mahu tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter dan Pol Pot akan enggan membuka keburukan mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania, Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang segala keburukan, kejahatan dan kelemahannya.

Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik lewat karya fiksi maupun filem, mereka berusaha agar jati diri dari sosok Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak masyarakat­ khususnya umat Islam sendiri yang mengetahui tentang siapa sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampire yang kehausan darah.

Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka­ pahlawan dari pihak Islam­ dan sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.

Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat. Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya boleh dikalahkan oleh salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling superior, yang boleh mengalahkan Dracula si Kehausan Darah. Dan, sekali lagi usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.

Selain yang telah dipaparkan di atas, buku “Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib” karya Hyphatia Cneajna ini, juga membuat hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam penyiksaan Dracula dan sepak trajang Dracula yang lainnya.

Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk penjajahan yang lain ­politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah ini dilakukan secara halus dan sistematik, yang apabila tidak berhati-hati maka kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia ini­walaupun masih merupakan langkah awal­ boleh dijadikan pengingat agar kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata penjajahan sejarah itu begitu nyata ada di depan kita. [*]



http://www.rediesh.com/kisah-teladan/dracula-pahlawan-salib-yang-kejam



http://andips.blogspot.com/2007_10_21_archive.html#8618730403913059792


http://www.facebook.com/notes.php?id=100000185736433¬es_tab=app_2347471856#!/note.php?note_id=427327927635
Suatu ketika Si Khasan bertanya kepada gurunay tentang apa arti Cinta...Gurunay menjawab :Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"



Khasan pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.



Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"



Khasan menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"



"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"



Di hari yang lain,Khasan bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"



Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"



Khasan pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“



Gurunyapun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"



Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.



Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.



Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.



Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.



Terimalah cinta apa adanya.



Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia - sialah waktumu dalam mendapatkanperkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya

ahmad ishari bin suparmin

.

Ya Rabb...

Telah kuselami palung waktu dangan berselimut lelah..

menjalani detikMu, menanti jawabMu..

adakah telah Kau ijabah semua munajatku..?



Ya Rabb..

aku telah sangat tau ...

Kau yang paling mndengar semua kedalam tiap-tiap hati-hati

maka..adakah tlah kau tau lantunkan ucap hatinya kepadaku ?u



Ya Rabb..

bahwasanya pertandaMU adalah petunjuk'ku, belum tent..

dan aku telah sangat memahamiMu..

bahwa apa yang ku senangi, belum Kau senangi

maka adakah dia datang padaku karna RidhoMu..?



Ya Rabb..

munajatku ini adalah sebuah ikhtiar cintaku padanya...

maka adakah Ridhomu telah singgah kedalam cinta ku dan dirinya...?

semoga..

karna munjadku padaMu tak'kan pernah padam dalam sebuah ikhtiar cintaku..